Pesan Terakhir
Malam
ini terasa aneh dari malam biasanya. Hujan turun dengan derasnya dan Rizka
mencoba untuk tidur. Tiba-tiba handphonenya berbunyi. Setelah dilihat ternyata
SMS dari Andi pacarnya.
“Bagaimana keadaanmu?”, kata Andi.
Rizka
merasa terganggu dengan SMS dari Andi, tanpa menghiraukan SMSnya, Rizka pun
tidur karena ngantuk. Tak berapa lama, suara handphone berbunyi kembali,
setelah di cek ternyata SMS dari Andi lagi. Merasa kesal dan terganggu, Rizka
pun menelpon Andi. Namun tidak diangkat oleh Andi, Rizka mencoba untuk
menghubunginya kembali, sampai ke-tiga kalinya akhirnya diangkat oleh Andi.
Rizka melihat jam yang menunjukkan jam 00:13,
Rizka kesal dan memarahi Andi lewat telpon,
“Kamu ngapain sih SMS terus?! Aku mau tidur tau,
jangan ganggu aku, kamu tau gak sih ini udah jam 00:13, kamu tau kan ini
waktunya orang istirahat, kamu ngerti?!”, kata Rizka.
Namun
tidak ada jawaban apapun dari Andi, hanya terdengar suara hujan dan napas Andi.
“Aku tau kamu disana, aku dengar suara nafasmu. Kamu
keluar malam ya, aku kan udah bilang jangan keluar malam. Aku gak suka kamu
begitu”, lanjut Rizka. Lagi-lagi tidak ada respon apa-apa dari Andi. Rizka
kesal dan ingin matikan telponnya, tapi tiba-tiba Andi bicara,
“jangan dimatikan dulu, aku cuma khawatir, dengar
suara kamu aku yakin kamu baik-baik saja.” Setelah itu, Rizka langsung
mematikan telponnya tanpa menanggapi suara Andi.
Dua
jam telah berlalu, tapi Rizka masih terbangun, dia masih memikirkan Andi. Jam
sudah diangka 02:34, Rizka turun ke
bawah dia ke dapur untuk mengambil air minum. Dia membuka kulkasnya, dan
tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu depan rumahnya. Rizka panik, siapa
malam-malam gini yang berkunjung ke rumah. Rizka pun memberanikan diri untuk melihat
dari jendela ruang tamu. Ternyata Andi dengan keadaan basah kuyup berdiri di
depan pintu. Rizka terkejut, ia pun membukakan pintu dan berkata,
“Kamu ngapain
kesini, kamu tau jam berapa sekarang?”, kata Rizka.
“Kosong dua, tiga empat (02:34)”, jawab Andi.
“Itukan waktu terakhir aku liat jam.”, dalam hati
Rizka.
“Mungkin sekarang udah lewat, ayo masuk, gak enak
dilihat orang.”, kata Rizka.
Rizka
menyuruh Andi untuk duduk di sofa dan mengambilkan handuk untuk Andi dari kamar
mandi. Lalu ia memberikan handuk itu kepada Andi.
“Makasih.”, kata Andi ke Rizka.
“Ada apa? Tumben kamu dating malam gini ke rumah
ku.”, tanya Rizka.
“Aku senang, kamu masih mau membukakan pintu buat
aku, aku Cuma mau minta maaf sama kamu.”, jawab Andi.
Rizka
mengambilkan pakaian ayahnya untuk Andi, dia takut Andi sakit karena kehujanan.
Rizka menuju ke kamar ayahnya yang saat itu sedang pergi ke luar kota, ia
langsung mengambil dari lemari baju ayahnya. Tiba-tiba handphone Rizka
berbunyi, telpon dari Andi,
“Hallo!”, suara perempuan terdengar.
Rizka langsung mematikan telponnya. Tak beberapa
lamu kemudian, handphonenya berbunyi kembali, telpon dari Andi lagi, Rizka
mengangkatnya,
“Iya, hallo, ini siapa?”, kata Rizka.
“Ini dari RSUD.. Andi pemilik hp ini sesuai KTP yang
kami temukan. Dari kontak hp-nya hanya ada nomer ini, mungkin anda orang
terdekat Andi. Saya mengabarkan, Andi mengalami kecelakaan dini hari pukul 00:13 dan menghembuskan nafas
terakhirnya pukul 02:34 dini hari.
Sebelumnya dia sekarat dan sempat ditangani disini.”
Rizka
terdiam, dia shock tidak bias berkata-kata. Dia menjatuhkan handphonenya, lalu
berlari menuju ruang tamu. Dia tidak melihat Andi lagi disana, dan hanya ada
handuk di sofa yang dia berikan kepada Andi tadi. Rizka pun menangis sejadi-jadinya.
“Kalau
Andi sudah meninggal, berarti yang tadi kesini itu siapa?, yang SMS dan telpon
tadi siapa? Apa ini maksud Andi untuk menyampaikan pesan terakhirnya?”, dalam
hati Rizka.
-Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar